Ada banyak sekali bisnis rumahan yang bisa Anda coba tekuni. Mulai dari bisnis secara online hingga bisnis rumahan lainnya. Salah satu bisnis rumahan yang bisa Anda coba lakukan sendiri di rumah adalah bisnis rumah walet. Rumah walet dikenal memiliki nilai jual yang sangat tinggi dan bisa menjadi sebuah potensi terbaik untuk memberikan penghasilan tambahan. Peluang bisnis ini sangat tepat untuk dijalankan karena tidak membutuhkan modal yang besar dan Anda bisa melakukannya sendiri meskipun tidak mempunyai latar belakang pengalaman memulai usaha. Baca terus sampai habis untuk mengetahui tips jitunya!
Rumah Walet
1. Tren Bisnis Rumah Walet dan Perkiraan Keuntungannya
Burung walet merupakan salah satu jenis burung liar yang biasanya tinggal pada sebuah sarang. Sarang burung walet yang hidup secara liar biasanya bisa ditemukan di beberapa tempat seperti tebing pantai. Walaupun burung walet adalah burung liar, akan tetapi burung ini memiliki nilai jual yang tinggi, terutama sarangnya.
Dikutip dari Lokadata.id, pandemi COVID-19 tidak dapat menghentikan laju ekspor dari sarang burung walet. Komoditas rumah walet tetap ramai dicari pembeli yang berasal dari negeri Tiongkok. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebutkan bahwa harga dari rumah walet bisa mencapai Rp25 juta per kilogramnya.
Ekspor komoditi rumah walet Indonesia terbesar adalah ke pasar Hong Kong dengan jumlah mencapai 901 ton atau sekitar 68,4% dari total ekspor. Angka tersebut bisa menjadi sebuah pertimbangan bagi Anda yang ingin memulai melakukan bisnis rumah walet.
Bisnis walet memang membutuhkan kesabaran supaya bisa menghasilkan dan memberikan keuntungan. Bisnis ini sangat cocok untuk mahasiswa dan pemula, karena dengan ini Anda bisa belajar melakukan bisnis jangka panjang yang bisa memberikan penghasilan tambahan di kemudian hari.
Jika Anda berencana untuk membangun usaha bisnis rumah walet, carilah bangunan yang disukai walet. Anda bisa mencari rumah dengan luas bangunan yang besar untuk memberikan Anda tempat lebih untuk melakukan usaha bisnis rumah walet. Sebagai rekomendasinya, cek bangunan dijual yang bisa digunakan untuk bisnis rumah walet, lokasi Semarang, dan status SHM di sini.
2. Burung Walet dan Habitatnya
Dikutip dari WIkipedia, burung walet memiliki nama ilmiah Aerodramus fuciphagus merupakan salah satu jenis burung kecil yang memiliki ciri khas punggung biru gelap mengkilap, tenggorokan merah, bagian bawah pucat dan pita ekor panjang.
Mereka sangat gesit saat terbang dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan melayang dan mengepakkan sayapnya. Mereka adalah burung yang berkembang biak tersebar luas di belahan bumi utara. Pada saat musim dingin, biasanya burung walet akan bermigrasi ke selatan untuk mencari tempat yang lebih hangat.
Panjang burung walet rata-rata dari 17 hingga 19cm. Jika sayapnya mengembang, bisa mencapai 32 hingga 35 cm. Berat seekor burung walet dewasa berkisar antara 16 hingga 25 gram.
Burung walet senang hidup di tempat yang ada banyak serangga kecil yang siap untuk dimakan. Nyamuk merupakan salah satu jenis serangga yang paling sering dimakannya. Selain itu, serangga lainnya seperti semut adalah makanan yang biasanya dikonsumsi oleh burung walet. Selain itu, burung walet juga senang dengan daerah dengan rerumputan dengan akses mudah ke air. Burung walet juga suka bangunan tinggi dan luas yang tenang.
3. Sarana Pendukung Rumah Walet
Burung walet lebih suka bangunan yang menyediakan tepian gelap dan sudut dan celah untuk bersarang. Hal ini akan terasa lebih nyaman di cuaca dingin dan sejuk saat panas. Burung layang-layang dapat memasuki sebuah bangunan melalui lubang yang sangat kecil dan membutuhkan sedikit cahaya. Sarang burung walet yang terang benderang sangat beresiko dipantau pemangsa
Ada beberapa sarana pendukung sebuah rumah burung walet untuk menjaga kondisinya agar menyerupai habitat aslinya, yakni:
- Saluran Air
Saluran air berfungsi untuk membuat uap air yang dapat memberikan kelembaban di dalam rumah burung walet. Jika lembab, maka akan membuat burung walet merasa berada di gua tempat habitat asalnya. - Kolam
Tujuan pembuatan kolam di dalam rumah burung walet adalah untuk menciptakan uap air berupa embun dari sirkulasi air sehingga mencapai target kelembaban yang diharapkan. Selain itu, dengan adanya kolam dan air tergenang, maka serangga seperti nyamuk dapat berkembang biak. Nyamuk-nyamuk ini bisa menjadi salah satu makanan bagi burung walet. - Sekam Padi
Sekam padi ditaruh di atas plafon. Tujuannya adalah untuk meredam suara dari luar. Selain itu untuk menghambat masuknya udara panas dari luar masuk ke dalam rumah burung walet, sehingga kelembaban di dalam ruangan terjaga.
Baca Juga : Apa Tujuannya Pembuatan Kolam pada Rumah Burung Walet (RBW)
4. Kriteria Bangunan untuk Rumah Sarang Walet
Membangun rumah untuk sarang walet tidak seperti membangun rumah pada umumnya karena harus menyesuaikan dengan habitat burung walet. Rumah burung walet hendaknya menyerupai gua yang memberikan keleluasaan bagi burung untuk terbang di dalamnya. Selain itu, kelembaban dan intensitas masuknya cahaya matahari pun harus diperhatikan agar tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin sebagai tempat tinggal burung walet.
Menurut Departemen Kehutanan Pusat Penyuluhan Kehutanan Jakarta, ukuran rumah burung walet yang minimal adalah 10 x 15 meter persegi. Hal ini bertujuan agar burung walet betah berada di dalamnya karena mereka bisa bebas terbang dan bersarang. Untuk tinggi dinding bisa mencapai 5 hingga 6 meter tingginya, disertai dengan tiang bubungan yang mencapai 2 hingga 2,5 meter.
Dengan tingginya bubungan ini, maka akan membuat suhu udara di dalam rumah burung walet tidak terlalu panas, sehingga kelembaban udara di dalam rumah burung walet pun terjaga dengan baik. Atap yang direkomendasikan adalah yang terbuat dari genteng. Tujuannya tidak lain adalah untuk menjaga suhu dan kelembaban di dalam rumah burung walet.
Rumah burung walet yang baru saja selesai dibangun tidak langsung bisa ditempati oleh burung walet karena aroma bahan bangunan yang masih menyengat. Burung walet sangat sensitif dengan aroma kimia. Dikhawatirkan burung walet tak akan betah tinggal di dalam rumah tersebut apabila masih tercium aroma dari cat, semen maupun bahan bangunan lainnya.
Dinding gedung walet bagian dalam sebaiknya diplester agak kasar, tidak sehalus ketika melester rumah biasa. Sebaliknya, dinding bagian luar haruslah dilapisi dengan semen yang dicampur dengan air sehalus mungkin, untuk menghindari mudahnya terkelupas. Sebab, jika dinding luar mudah mengelupas, maka diperlukan renovasi. Renovasi bangunan terlalu sering tidak baik untuk kenyamanan burung walet yang tinggal di dalamnya.
Sebagai lokasi keluar masuk burung walet, sebaiknya dibuatkan lubang walet yang berjarak sekitar 75cm di bawah plafon. Ukuran lubang-lubang itu menyesuaikan lebar burung walet, yakni 40 sampai 50cm. Jika lebih kecil dari itu, maka burung walet tidak akan bisa keluar masuk dengan baik. Apabila lebih besar dari itu, dikhawatirkan jumlah cahaya yang masuk terlalu banyak sehingga mempengaruhi suhu serta kelembaban di dalam rumah burung walet.
Selanjutnya, melansir artikel Attracting Swallows to Nest ada beberapa hal yang mendukung rumah walet yang nyaman untuk mereka bersarang, yaitu:
- Buat lubang yang kecil, tinggi minimal 50mm dan lebar 200mm, di bawah atap bangunan yang telah dibangun setinggi mungkin.
- Perbaiki platform sarang di mana Anda ingin mereka bersarang. Pastikan dinding bangunan tinggi dan jauh dari jangkauan kucing dan hewan pemangsa lainnya.
- Buat platform dari empat potongan kayu datar, atau dengan menempelkan serbuk gergaji atau bubur kertas ke plat penyangga kayu.
- Letakkan kantong plastik di bawah sarang yang berfungsi untuk menangkap kotoran, supaya rumah walet mudah untuk dibersihkan.
- Tutuplah akses lain yang terdapat di dalam rumah walet supaya burung tidak bersarang di tempat lain secara sembarangan.
5. Tips dan Strategi Bisnis Rumah Walet agar Untung
Adakalanya burung walet enggan memasuki sebuah rumah yang khusus dibangun sebagai rumah burung walet. Ada tiga strategi yang umum dilakukan oleh pengusaha rumah burung walet dalam usahanya untuk membuat burung walet menurut Nazarudin dan Widodo, yaitu:
- Strategi Aktif
Caranya yaitu dengan menetaskan telur burung walet di dalam rumah burung walet. Dengan ini, diharapkan burung akan terbiasa berada di dalam rumah itu dan menganggapnya sebagai habitatnya. Perlu diperhatikan bahwa metode ini membutuhkan proses dan ketelitian. Apabila dilakukan dengan telaten, niscaya akan memberikan hasil yang sangat menguntungkan. - Strategi Semi Aktif
Pengusaha burung walet dapat menarik perhatian burung dengan menyediakan pakannya di dalam rumah burung walet. Selain itu, dengan membunyikan rekaman suara burung walet juga dapat memancing burung untuk tinggal di dalamnya. - Strategi Pasif
Ini adalah strategi yang santai dan tidak membutuhkan persiapan yang matang. Untuk menjalankan strategi ini, Anda hanya perlu mengosongkan bangunan dan memberikan suasana yang nyaman supaya burung walet liar tertarik untuk datang dan masuk ke dalam bangunan tersebut.
6. Berapa Harga Sarang Walet?
Sarang burung walet termasuk benda yang memiliki nilai jual yang tinggi. Dilansir dari Kompas, sarang walet jenis mangkok dijual seharga mulai dari Rp12 juta per kilogram. Harga sarang walet berjenis sudut dijual mulai dari Rp9 juta per kilogram. Sedangkan untuk sarang walet jenis patahan dijual dengan harga mulai dari Rp8 juta per kilogramnya. Perlu diketahui bahwa harga ini bervariatif dan berbeda di setiap daerah.
Itulah pembahasan lengkap mengenai bisnis rumah walet, sarana pendukung, kriteria bangunan untuk burung walet, dan harga jual sarang walet. Semoga artikel ini bisa menjadi sebuah referensi terbaik bagi Anda yang ingin memulai bisnis rumah walet.